Pada 11 Januari 2023, Fatih Birol, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional, memperkenalkan rilis laporan tersebut.Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi energi bersih global baru sedang berkembang, dan semua teknologi energi bersih di seluruh dunia berkembang pesat.

Laporan ini menyoroti pasar utama dan kesempatan kerja.Misalnya, pada tahun 2030, jumlah pekerjaan yang berkaitan dengan manufaktur energi bersih akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 6 juta saat ini menjadi hampir 14 juta.Lebih dari separuh pekerjaan ini terkait dengan kendaraan listrik, fotovoltaik surya, energi angin, dan pompa panas.

Namun, masih terdapat potensi risiko dalam pemusatan rantai pasokan energi bersih.Untuk teknologi manufaktur skala besar seperti energi angin, baterai, elektrolisis, panel surya, dan pompa panas, tiga negara produsen terbesar menyumbang setidaknya 70% dari kapasitas produksi masing-masing teknologi.

Permintaan akan pekerjaan terampil

Menurut laporan analisis data, tenaga kerja terampil dan besar yang memadai akan menjadi inti dari transformasi energi.Untuk rantai pasokan teknologi energi bersih seperti fotovoltaik surya, energi angin, dan sistem pompa panas, untuk mewujudkan visi IEA 2050 net zero emission (NZE), sekitar 800.000 pekerja profesional yang dapat menerapkan teknologi ini akan dibutuhkan. 

Industri pompa panas

Analisis IEA juga menunjukkan bahwa volume perdagangan sistem pompa kalor lebih rendah daripada modul PV surya.Di Eropa, perdagangan pompa panas intra-regional sangat umum, tetapi lonjakan permintaan yang tiba-tiba untuk teknologi ini pada tahun 2021, ditambah dengan kebijakan perdagangan terbuka, menyebabkan peningkatan tajam impor dari luar benua Eropa, hampir semuanya dari Negara-negara Asia.

Kesenjangan antara rencana ekspansi dan jalur nol bersih 

Di bawah skenario NZE, jika kapasitas produksi global dari enam teknologi yang ditinjau dalam laporan tersebut diperluas, maka akan membutuhkan investasi kumulatif sekitar 640 miliar dolar AS pada 2022-2030 (berdasarkan dolar AS aktual pada 2021).

Pada tahun 2030, kesenjangan investasi pompa panas akan menjadi sekitar $15 miliar.Badan Energi Internasional mengatakan bahwa ini menyoroti pentingnya pemerintah untuk merumuskan tujuan penyebaran yang jelas dan kredibel.Tujuan yang jelas akan secara efektif membatasi ketidakpastian permintaan dan memandu keputusan investasi.

Kapasitas produksi heat pump akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang, namun kecepatannya sangat tidak menentu.Saat ini, proyek yang telah diumumkan atau direncanakan untuk memperluas kapasitasnya tidak dapat memenuhi tujuan NZE.Namun, perlu diperhitungkan bahwa ekspansi kapasitas kemungkinan akan terus tumbuh sebelum tahun 2030.

Menurut proyek yang dipublikasikan dan skenario NZE, kapasitas produksi pompa panas menurut negara/wilayah:

Catatan: Row=negara lain di dunia;NZE=target emisi nol pada tahun 2050, dan skala yang dipublikasikan mencakup skala yang ada.Skala manufaktur harus memenuhi visi nol emisi (zero emission demand) dan perkiraan tingkat pemanfaatannya adalah 85%.Oleh karena itu, margin nol emisi mewakili kapasitas produksi rata-rata yang tidak terpakai, yang dapat secara fleksibel beradaptasi dengan fluktuasi permintaan.Kapasitas pompa panas (GW miliar watt) digunakan untuk mewakili energi keluaran panas.Secara umum, rencana ekspansi tersebut terutama ditujukan untuk kawasan Eropa.

Diumumkan bahwa skala pembuatan pompa panas hanya menyumbang sepertiga dari persyaratan emisi nol pada tahun 2030, tetapi siklus produksi yang singkat berarti skala akan meningkat dengan cepat.